Puisi: Sore Itu Menunggu Senja


Oleh : Zainuddin Am


Hujan reda meninggalkan genangan

Cahaya datang menyeka tanah

Beranjak pergi meninggalkan kenangan

Embun kaca menangis berkeluh-kesah

 

Kubuka jendela, dingin mendekap

Harum tanah masuk menyegarkan

Membangunkan diri dari lelap

Bangkit dari kasur kesedihan

 

Secangkir kopi menemani sepi

Menikmati waktu dengan hampa

Membuka luka dengan rapi

Meratapi sebuah kisah nestapa

 

Tersadar diriku dalam lamunan

Bergegas pergi mencari mimpi

Melewati kota dengan impian

Terhenti pada persimpangan sepi

 

Basah jalan perlahan mengering

Lalu-lalang mulai penuhi bumi

Terhenti sejenak karna mendung

Kicau burung terdengar bersemi

 

Langit kelabu perlahan beranjak

Memberi ruang pada matahari

Merah jingga mulai nampak

Menghias hari penuh seri

 

Meski hari terasa perih

Matahari tetap akan bangkit

Memberi harap tak bersedih

Membasuh sedikit luka sakit

 

Kini diriku dalam kekosongan

Berdamping dengan satu resah

Menunggu tanpa ada kepastian

Terdiam penuh dengan arah

 

Merah jingga bersua memanggil

Berbisik tuk bergerak melangkah

Tertatih pedih penuh dekil

Mengoyak hati bercucur darah

 

 Hilir-mudik suara dalam otak

Menggema bersautan dengan akal

Kegelisahan hati kian berontak

Pengetahuan akan hati dangkal

 

Sore itu semua sunyi

Meski ramai dalam gerak

Hati tergetar dan berbunyi

"Kemarilah, istirahatkan dirimu sejenak."

 

Senja datang lalu tersenyum

Berucap menggugah penuh haru

"Sudahkah membaik dirimu atau belum?"

Datang mengikis luka baru

 

Kupikir, menanti akan bahagia 

Ternyata, semua hanya delusi

Mungkin karna aku belia

Tercipta angan dan ilusi




Tentang Penulis

Nama                           : Zainuddin 

Tempat, Tanggal lahir  : Jakarta, 22 Desember 1999

Alamat                         : Karang Menjangan Gang 4, Surabaya, Jawa Timur

Instagram                     : Zainuddin11Am  

Share:

Post a Comment

Design Prokreatif | Instagram Ruang_Nulis