Memperingati Hari Aksara Internasional 2020, Ayo Semangat Membaca!

sumber:pixabay

Seluruh dunia memperingati Hari Aksara Internasional setiap tanggal 8 September. Walau tidak banyak yang mengetahui, United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) menyatakan bahwa perayaan Hari Aksara Internasional telah dilaksanakan setiap tahun sejak 1967. Wah, sudah cukup lama ya ternyata!

Peringatan hari yang juga dinamai Hari Literasi Internasional ini terus dilakukan untuk menyadarkan masyarakat dunia pentingnya melek aksara dan pemberantasan buta aksara sebagai penjaga martabat dan hak asasi manusia. Bagaimanapun, tentu ketidakbisaan seorang manusia dalam mengenali huruf dan angka akan sangat menyulitkan kehidupannya. Atau, masih banyak orang yang mampu membaca tapi tidak bisa memahami informasi sepenuhnya hingga penyebaran informasi tidak benar (hoax) semakin mudah merajalela.

Berdasarkan data UNESCO, meskipun terdapat kemajuan  paling tidak masih terdapat sebanyak 773 juta orang dewasa  di seluruh dunia,yang saat ini mengalami kekurangan keterampilan keaksaraan atau literasi dasar. 

Di Indonesia sendiri, masalah buta aksara masih ditemukan, walaupun Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional BPS tahun 2018 sudah terjadi penurunan. Jumlah penduduk buta aksara di Indonesia turun menjadi 3,29 juta orang atau hanya 1,93 persen dari total populasi penduduk dibandingkan sebelumnya pada tahun 2017,di mana  jumlah penduduk buta aksara di Indonesia tercatat sebanyak 3,4 juta orang.


“Angka buta aksara di Indonesia terus mengalami penurunan setiap tahunnya, seiring dengan terlaksananya berbagai strategi yang inovatif dan menjawab kebutuhan belajar masyarakat,” kata Jumeri, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Dasar dan Menengah, Kemdikbud, dalam webinar "Bincang Pendidikan dan Kebudayaan Peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) 2020". Tahun ini adalah peringatan Hari Aksara Internasional ke-55 bertema “Pembelajaran Literasi di Masa Pandemi Covid-19, Momentum Perubahan Paradigma Pendidikan". 


Kita yang membaca artikel ini mungkin masih beruntung  karena  sudah dikenalkan baca dan tulis sejak masih belia  dan harusnya bersyukur dengan mengisi hari-hari membaca hal-hal yang positif. Karena masih banyak orang-orang di seluruh Indonesia dan dunia tidak punya kesempatan yang sama, khususnya di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) yang sampai saat ini masih merasakan informasi akan aksara sebagai hal yang sulit mereka dapatkan.

Masa pandemi yang tengah melanda sampai saat ini selayaknya bisa kita manfaatkan sebagai momentum untuk semakin meningkatkan minat baca yang ada. Waktu-waktu di rumah saja yang mungkin bagi sebagian orang jadi lebih banyak baiknya dapat dimanfaatkan dengan hal yang sangat baik salah satunya dengan membaca.

Semoga seluruh dunia bisa segera terbebas dari kebutaan terhadap aksara, karena mengenal aksara adalah hak segala bangsa!

 



 


Share:

Post a Comment

Design Prokreatif | Instagram Ruang_Nulis