NARASI : DARI AKU YANG MENCINTAIMU DALAM DIAM

Oleh : Mia Monita


Dari Aku yang Mencintaimu dalam Diam


 

Cinta terkadang memang aneh, bahkan bisa dikatakan tidak masuk akal.

Sepasang manusia yang tidak saling bertegur sapa dan tidak berkomunikasi bisa saling mencintai.

Mungkin tidak dengan keduanya, mungkin salah satunya.

Diam memang lebih baik.

Diam untuk memperhatikan.

Diam untuk lebih banyak mendengarkan atau diam untuk tidak mencampuri urusan orang lain.

Namun, tidak selamanya diam itu emas.

Ada kalanya di mana berdiam diri itu tidak bisa mengubah segalanya.

Diam itu menyelesaikan masalah.

Diam itu menyiksa.

Apa lagi diam-diam memendam perasaan kepada orang lain. Tentu tidak mudah menjalani hari dengan belenggu dalam hati.

Apakah kamu menyadarinya?

Apakah kamu merasakannya?

Hei! Lihat aku!

Aku di sini menunggumu.

Aku selalu memperhatikanmu. Semua tingkah lakumu.

Apakah tidak ada sedikit pun perasaanmu padaku?

Atau salahkah aku bila mencintaimu?

Beribu-ribu pertanyaan muncul dalam benakku.

Semua umpatan-umpatan mulai memenuhi kepalaku.

Seolah meneriaki betapa pengecutnya diriku sehingga tidak berani untuk mengungkannya padamu.

Sosokmu yang begitu misterius semakin membuatku bertanya-tanya.

Pada akhirnya, aku hanya berdiam diri, dan tidak sesuai ekspetasi.

Biarkan aku yang hanya menyimpan perasaan ini seorang diri.

Dari aku yang mencintaimu dalam diam.

 

 

 

Tentang Penulis:

Mia monita yang akrab disapa dengan meong ini anak semata wayang yang lahir di Salatiga 03 Mei 1999. Menuangkan tulisan yang ditulisnya melalui buku tulis sejak duduk di bangku SMP. Tidak pernah mempublikasikan tulisannya kepada siapapun. Kini, mulai menjalani semester akhir jurusan Pariwisata disebuah kampus swasta di Yogyakarta

 

 

Share:

1 comment :

Design Prokreatif | Instagram Ruang_Nulis