Rezeki


Oleh: Ari Ramayanti Rahayu


Rezeki itu ada di depanmu, di belakangmu,  di atasmu,  di sekitarmu.

"Jika ini adalah perintah Allah,  maka Allah tidak akan menyia-nyiakan kami". 

Sepenggal 'kalimat keimanan' yang dikatakan oleh ibu para Nabi,  Siti Hajar, saat Ibrahim meninggalkan Hajar istrinya dan Ismail anaknya di tengah padang pasir demi memenuhi perintah Allah. 

Allah pun menguji 'kalimat keimanan' itu. Bukankah Allah mengatakan bahwa  tak akan dibiarkan beriman seseorang sampai Allah mengujinya (Q.S 2:214).

Pun begitu terhadap Siti Hajar dan Ismail, Allah mengujinya.  Tidak hanya sampai di situ. Bekal makanan habis dan air susunya kering hingga Ismail menangis.  Di tengah padang pasir yang terik.  Hajar tak pernah sekalipun putus harapan atas rahmat dan pertolongan Allah.  Ia terus berlari antara bukit shafa dan marwah sampai tujuh kali.  Di tengah-tengah  pengharapannya, Allah menjawab dengan air yang harini tumpah ruah menjadi air kebanggaan umat muslim saat ini. 

Ya, rezeki itu....
Rezeki itu ada di depanmu, di belakangmu,  di atasmu,  di sekitarmu.

Hanya saja kita yang terlalu dini memutuskan bahwa sesuatu yang belum kita capai berarti bukan rezeki kita.

Lihat saja pelajaran berharga yang bisa kita ambil dari Hajar.  Beliau seorang istri nabi,  berkedudukan mulia di mata Allah,  tetapi masih menjadikan keimanan sebagai takaran bahwa Allah tidak akan meninggalkannya, masih menjadikan keimanan sebagai kekuatan untuk selalu berusaha mendapatkan apa yang ia harapkan,  masih menjadikan keimanan sebagai tolok ukur kepercayaannya pada takdir Allah. 

Semua karena 'keimanan'.  Keimanan lah yang menjadikan Allah bahkan memberikan rezeki (red: air)  dari arah yang tidak disangka oleh Hajar.  Bahkan setelah Hajar berusaha sekuat tenaganya.  Allah baru memberikan rezeki itu.  Bukan karena Allah tidak sayang pada Hajar. Namun karena Allah ingin memberikan yang lebih baik pada Hajar. 

Jemputlah rezeki kita dengan penuh semangat,  jemputlah rezeki kita dengan perjuangan,  jemputlah rezeki kita dengan keyakinan.  Jika Allah belum memberikan rezeki yang kita inginkan,  maka tunggulah kabar baik dari Allah.  Allah akan membuka pintu rezeki  lain yang tidak kita sangka,  bisa jadi dari hadapan kita,  dari belakang kita,  di atas kita.

Dan Pastikan bahwa kita akan selalu menjaga kualitas 'keimanan'  karena 'keimanan'  itulah yang membuka pintu rezeki di sekitar kita.

Semangat menjemput rezeki.

Terinspirasi dari ceramah Ustaz Salim A Filah




Share:

1 comment :

Design Prokreatif | Instagram Ruang_Nulis