Patah untuk Tumbuh


Oleh: @maynurmiatiansyar

Belakangan ini cuaca sedang tidak stabil.
Panas sebentar, mendung setengah jam lalu hujan, kemudian panas lagi.
Tapi hari ini langit benar-benar menumpahkan semua kegundahannya, sudah dua hari tak mau berhenti menangis.
Sama seperti hati yang baru saja ditinggal pergi pasangannya.

Patah yang membuat hati lebih banyak belajar, belajar bahwa terlalu mencintai akan membuatmu terlalu kecewa. Belajar bahwa tidak semua hati yang mencintai dengan tulus, akan dibalas dengan ketulusan juga.

Kemarin aku terlalu mencintaimu, percaya sepenuhnya bahwa kamu tak akan pernah bermain dengan hati yang lain.
Tapi hari ini kamu membuatku patah sepatah-patahnya. Apa yang lebih sakit dari ini? Kemarin kamu dibiarkan terbang setinggi mungkin dianggap paling berharga dari siapa pun, tapi hari ini kamu dihempaskan lalu dibuang dan dibiarkan berserakan. 
Apakah hati memang secepat itu berubah? Bagaimana aku percaya jika nanti bertemu dengan hati yang lain?

Sehancur apa pun, hati harus tetap percaya, sesuatu yang patah pasti akan tumbuh, luka pasti akan sembuh. Dalam prosesnya mungkin akan sulit tapi sesuatu yang sulit bukan berarti tidak bisa. 
Hari ini lembaran baru harus terus terisi, perih yang masih terasa, luka yang masih menganga harus segera diobati.

Waktu akan tetap terus berjalan, tak akan pernah berhenti walau hanya sedetik. Jangan terlalu lama berhenti, masih banyak yang harus diperbaiki. 

Bukankah ada puluhan bahkan ribuan buku yang bisa tercipta dengan baik dan memotivasi ribuan manusia yang kisahnya dimulai dengan luka? Dikhianati, ditinggalakan, diabaikan, dibuang, dan di sakiti lainnya?

Ingatlah dia hanya satu dari tujuh milyar manusia. Dan Allah menciptakan bahagia bukan hanya dari satu arah saja.

Aku memang masih mencintaimu.
Tapi kali ini aku menyerah,
Jika nanti akhirnya aku bisa mengiklaskanmu berjalan berdampingan dengan orang lain.
Itu tidak semudah seperti kelihatannya.
Banyak yang sudah kukorbankan,
Banyak air mata yang sudah tertumpah,
Banyak rasa yang sudah kupaksa patah,
Sudah banyak doa yang kulangitkan, 
Agar hati mampu bertahan meski tanpamu.

Semua yang patah, harus segera tumbuh.

Sekian.


Kendari, 2 Juli 2020.



Instagram 
@maynurmiatiansyar

Share:

2 comments :

  1. Naskah diatas termasuk puisi atau cerpen ya minru??? Isinya bagus banget saya jadi baper bacanya min.. 👍👍

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lebih mendekati prosa liris si, Kak. Cuma ya gitu enggak ada batasan "jelas" dalam karya sastra. Bisa berkembang dan bercampur antara satu jenis tulisan dengan tulisan lainnya.

      Delete

Design Prokreatif | Instagram Ruang_Nulis